REVIEW
KIMIA DASAR
PERTEMUAN
6
LUSI
SULISTIANI
RRA1C217001
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.
YUSNELTI M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reaksi-reaksi kimia merupakan suatu hal yang
dapat diamati dari adanya perubahan, misalnya perubahanwarna, perubahanwujud, dan
yang utama adalah perubahan zat yang
disertai perubahan energi dalam bentuk kalor . Reaksi kimia merupakan kunci utama ilmu kimia . Dengan mereaksikan suatu zat berarti kita mengubah zat itu menjadi zat lain,
baik sifat maupun wujudnya.
Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat.
Sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif.Dengan demikian,
bila kita mengharapkan suatu zat yang memiliki ciri-ciri tertentu,
kita harus berupaya mencari bahan baku yang
bila direaksikan dengan zat tertentu menghasilkan zat yang kita harapkan. Para
pakar kimia berusaha menciptakan bahan-bahan baru yang sangat bermanfaat bagi kepentingan umat manusia.
1.2
Tujuan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
·
Mengetahui apa saja reaksi kimia yang terdapat dalam
larutan air
·
Mengetahui
istilah istilah yang ada didalam larutan dan jenis-jenisnya
·
Mengetahui
larutan elektrolit
·
Mengetahui
reaksi –reaksi apa saja yang terdapat antara ion-ion
·
Mengetahui
reaksi-reaksi asam dan basa
·
Mengetahui
terjadinya reaksi Metatesis
BAB II
PEMBAHASAN
REAKSI
KIMIA DALAM LARUTAN AIR
Reaksi kimia
adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar perubahan senyawa kimia.
Senyawa ataupun senyawa - senyawa awal yang terlibat dalam reaksi
tersebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarateristikan dengan
perubahan kimiawi, dan akanmenghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya
memiliki ciri – ciri yang berbeda darireaktan. Secara klasik, reaksi kimia
melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan electrondalam pembentukan dan
pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga
dapat diterapkan pada transformasi partikel – partikel elementer seperti pada
reaksi nuklir.Beberapa pereaksi dan hasil reaksi dapat berada dalam bentuk
larutan. Larutan(solution) adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat
dimana sesungguhnya ditentukan oleh komponen -komponennya yaitu :
- Pelarut
(solvent) : substansi yg melarutkan zat.komponen ini menentukan wujud
larutansebagaigas,padatan atau zat cair.
- Zat
terlarut(solute): substansi yangterlarut dalam solvent
Mis : NaCl(aqueous);NaCl solute,aqua
solvent
·
Sifat Umum larutan berair
a.
Elektrolit : suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan yg dapatmenghantarkan listrik ciri2 elektrolit kuat : apabila zat
terlarut dianggap 100% terdisosiasimenjadi ion2nya dalam larutan (disosiasi
adalah penguraian senyawa menjadikation dan anion) .
b. Nonelektrolit : tidak menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam
air.
Tabel
penggolongan zat terlarut dalam larutan berair
Elektrolit kuat Elektrolit
lemah Nonelektrolit
(NH 2 2) CO (urea)
- HCl - CH
3COOH CH 3OH (metanol)
-HNO3 - HF C 2H 5OH (etanol)
- HClO4 - HNO2 C 6H 12O 6 (glukosa)
- H 2SO4 - NH3 C 12H 22O11 (sukrosa)
- NaOH - H 2O
- Ba(OH)2
Senyawa - senyawa ionik
• Air merupakan pelarut sangat efektif untuk senyawa- senyawa ionik pelarut
polar(memiliki ujung positif H dan ujung negatif O) .
• Hidrasi (hydration) : proses dimana sebuah ion dikelilingi oleh molekul2
air yg tersusundalam keadaan tertentu membantu menstabilkan ion2 dlm larutan
dan mencegah kation untukbergabung kembali dgn anion.
ex : NaCl (s) +(H 2O) Na + (aq) + Cl -(aq)
• Asam dan basa juga merupakan elektrolit.beberapa asam termasuk HCl dan
HNO3merupakan elektrolit kuat.
• Beberapa asam tertentu seperti CH 3COOH mengalami ionisasi sebagian
:
CH 3COO -(aq) +«CH 3COOH
(aq) H +(aq) reversible. Keadaan kimia sepeti diatasdamana tidak ada perubahan
menyeluruh yg dpt teramati disebut kesetimbangan kimia.
Istilah –
istilah pada Larutan
Banyak istilah yang kita pakai pada pembicaraan
mengenai larutan telah diperkenalkan pada modul Termasuk istilah pelarut
(solven) dan zat terlarut (solut). Solven umumnya adalah zat yang berada pada
larutan dalam jumlah yang besar, sedangkan zat lainnya dianggap sebagai solut.
Pada larutan yang mengandung air maka air tersebut selalu dianggap sebagai
solven walaupun jumlahnya relatif sedikit. Misalnya pada campuran dari H2SO4
96% dan H2O 4% berat, dinamakan "asam sulfat pekat", menggambarkan
bahwa sejumlah besar asam sulfat dilarutkan dalam sedikit air, jadi air
merupakan solven dan H2SO4 solutnya.
lstilah lain yang adalah pekat dan encer.
Canaan pekat mengandung relatif lebih banyak solut dibanding solven sedangkan
larutan encer mengandung relatif lebih sedikit solut
dibanding solvennya. Ditekankan di sini kata relatif, sebab ada larutan disebut
pekat bila dibandingkan dengan larutan lain yang mempunyai perbandingan solut
lebih rendah terhadap solvennya.
Dalam beberapa hal, ada batas dari jumlah solut yang
dapat lanit dalam sejumlah solven pada temperatur tertentu. Misalnya bila kita
tambahkan natrium klorida pada 100 ml air pada 0°C hanya 35,79 g garam yang
akan larut, berapapun banyaknya jurnlah garam yang kita masulckan. Kelebihan
NaCl rya akan mengendap di dasar wadah. Suatu larutan yang mengandung sejumlah
solut yang larut clan mengadakan kesetimbangan dengan solut padatnya
disebut larutan jenuh dan jumlah solut yang larut dalam larutan jenuh
ini dinamakan kelarutan zat tersebut sehingga kelarutan dari natrium klorida
dalam air pada 0°C adalah 35,7 g NaCI dalam 100 ml- air. Berarti untuk
kelaruitan, kita selalu harus menyebut temperaturnya.
Bila suatu larutan mengandung solut kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh, dikatakan larutan tidak jenuh.
Misalnya bila akan melarutkan 20 g NaCI dalam 100 mL air pada 0°C. Suatu larutan
tak jenuh masih mampu melarutkan lebih banyak solut, dalam hat ini penambahan
15,7 g NaCI dapat dilarutkan tiap 100 mL air.
Penting diketahui bahwa istilah jenuh dan tak jenuh
tak ada hubung an secara langsung dengan istilah larutan pekat dan encer. Misalnya
suatu larutan jenuh perak klorida pada temperatur kamar hanya mengandung
0,000089 g AgCl/100 mL air, sehingga bisa kita anggap larutan encer. Tetapi
sebaliknya diperlukan kira-kira 500 g litium klorat (Li-CIO,) per 100 mL untuk
membuat larutan jenuh nada temperatur yang sama. Pada hat larutan yang
mengandung 400 g LiClO, dalam 100 niL air sudah dikatakan pekat walaupun belum
jenuh.
Akhimya ada beberapa zat yang acap kali mernbentl ik
larutan sangat jenuh (super saturated) vaitu larutan yang inengandLIM-
lebih banyak solut dari pada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Contohnya
adalah natrium asetat (CH3COONa) Pada 0°C senyawa ini dapat larut sampai.
mencapai 119 g/100 int., tetapi kelarutannya akan bertambah dengan naiknya
temperatur. Bila suatu larutan tak jenuh yang panas yang mengandung 119 g
lebili NaC,H2O, per 100 ml didinginkan sampai 0°C, scharusnya
kelebihan solut akan mengendap pada dasar larutan, tetapi biasanya tidak.
Kelebihan solut akan tetap berada dalam bentuk larutan.
ELEKTROLIT
Elektrolit adalah suatu zat
yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan
menjadi konduktorelektrik,
ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrik.
Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia
lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam,
basa
atau garam.
Beberapa gas
tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada
suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam,
basa,
dan garam
kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar.
Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh
ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl
dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid
dan aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat
berfungsi sebagai elektrolit.
Umumnya air adalah pelarut (solven) yang baik untuk
senyawa ion dan larutan air yang yang mengandung zat-zat ini akan mempunyai
sifat-si fat yang khan, salah satu adalah dapat meneruskan arcs listrik. Dapat
diperlihatkan oleh alai pada Gambar 5.2. Bila elektroda dicelupkan ke dalam air
murni, bola lampu tak akan menyala karena air adalah kon duktor listrik yang
sangat jelek. Tetapi bila suatu senyawa ion yang larut seperti NaCI ditambahkan
pada air, setelah solutnya lanit, bola lampu mulai menyala dengan terang. Senyawa
seperti NaCl yang membuat larutan menjadi konduktor listrik disebut elektrolit.
Bagaimana keterangan dari sifat konduktor listrik
larutan senyawa ion dalam air ini? Ketika zat larut dalam air, ion-ion yang
tadinya terikat kuat dalam zat padatnya akan lepas dan melayang-layang dalam
larutan, bebas satu dengan yang lain. Dikatakan senyawa telah terdisosiasi atau
melepaskan diri menghasilkan ion-ion dan adanya ion-on bebas inilah yang
menyebabkan larutan menjadi konduktor listrik.
Keterangan mengenai elektrolit ini pertama kali
diberikan oleh Svante Arrhenius , ahli kimia terkeital dari Swedia. Sangatlah
menarik untuk disimak bahwa hampir saja is tak diberikan gelar doktornya pada
tahun 1884 di Universitas Upsala, Swedia, karena mengemukakan hal ini. Bagaimanapun
teorinya tetap bertahan sampai kini, karena telah menerangkan dengan sukses
mengenai sifat larutan garam.
Bila senyawa ion berdisosiasi dalam air, ion-ionnya
tak bebas sama sekali, karena ion-ion tersebut akan dihalangi oleh
molekul-molekul air sehingga dikatakan akan terhidrasi. Hal ini dinyatakan
dengan tulisan (aq) dibelakang dari rumus ion-ion tersebut. Misalnya pada
disosiasiNatrium klorida yang terjadi bila zat padatnya dilarutkan dalam air
dapat atakan dalam persamaan:
NaCl(s)
----> Na+(aq) + CI-(aq)
Kerapkali,
untuk mudahnya huruf s dan aq dihilangkan saja.
Terbentuknya
ion-ion dalam larutan tak hanya terbatas untuk senya wa ion saja. Banyak juga
zat berbentuk molekul yang bereaksi dengan air akan menghasilkan ion-ion
sehingga juga merupakan suatu elektrolit. Contohnya adalah HCI. Bila gas HCI
dilarutkan dalam air, akan terjadi reaksi sebagai berikut:
HCI(g) + H20
à H2O +(aq) + Cl-(aq)
Reaksi semacam ini biasanya disebut reaksi ionisasi
karena mengha silkan ion-ion yang sebelurnnva tak ada (Tetapi sering disebut
sebagai disosiasi agar tak usah menggunakan istilah yang berbeda untuk elek
trolit ion dan molekul). Reaksi terjadi karena adanya perpindahan pro ton atau
ion hidrogen (H+) dan molekul HCI ke molekul air menghasilkan ion
hidronium H2O+ dan ion klorida (CI-). Sehingga
walaupun hidrogen klorida murni berada sebagai molekul yang kelistrikannya
netral (cairan HCI tak menghantarkan listrik) bila dilarutkan dalam air akan
teqadi reaksi kimia dan menghasilkan ion dan menjadi suatu elektrolit.
Seperti
terlihat, ion hidronium merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dibicarakan
pada reaksi kimia dalam lamtan air. Sangatlah berguna untuk menganggap ion
hidronium itu sebagai ion H+ atau proton yang berasosiasi dengan
molekul air. Kita dapat melakukan hal ini karena bila ion hidronium bereaksi,
akan dilepaskan protonnya dan yang tinggal molekul air sebagai salah satu hasil
reaksi. Sebetulnya H20 dari ion hidronium hanya bertindak sebagai
pembawa untuk ion H+. Karena itu ion hidronium sering ditulis
sebagai H+, dan kita sering membicarakan ion H30+
sebagai ion hidrogen. Bila H20 dari H30+ ion
kita hilangkan, disosiasi HCI dapat ditulis sebagai berikut:
HCI(aq) Ã 4 H+(aq)
+ Cl-(aq)
Walaupun
kita menulis hanya H+, harus selalu diingat bahwa paling sedikit
satu tapi mungkin ada beberapa lagi molekul H20 yang berasosi
dengan proton ini dalam larutan
Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Dua contoh elektrolit yang dibicarakan diatas
yaitu NaCl dan HCl, dalam larutan akan terdisosiasi secara sempurna; 1 mol NaCl
akan memberikan 1 mol Na+ dan 1 mol Cl-, demikian juga 1
mol HCl akan menghasilkan 1 mol ion H+ dan 1 mol ion Cl-.
Zat-zat semacam NaCI dan HCI yang dalam larutan akan terdisosiasi sempurna
disebut elektrolit kuat.
Banyak juga zat-zat yang berbentuk molekul bila
dilarutkan dalam air yang sama sekali tak mempunyai kemampuan untuk
terionisasi. Contohnya alkohol dan gula. Bila senyawa-senyawa ini dilarutkan
dalam air, molekul-molekulnya hanya bercampur dengan molekul-molekul air
membentuk larutan yang homogen, tetapi larutannya tak mengandung ion-ion karena
solutnya tak bereaksi dengan air. Karena solut ini tak menghasilkan ion dalam
larutan, larutannya tak menghantarkan listrik dan solut semacam ini dinamakan non
elektrolit.
Diantara elektrolit kuat dan nonelektrolit ada
sejumlah senyawa yang disebut elektrolit lemah. Senyawa-senyawa ini
menghasilkan larutan yang menghantarkan listrik, tetapi lemah sekali. Contohnya
asam asetat CH3COOH suatu zat yang membuat cuka rasanya asam. Bila elektroda
dari alas konduktor dicelupkan ke dalam larutan asam ini dari bola lampu hanya
redup saja.
Dalam
larutan asam asetat, hanya sebagian kecil dari molekul asam asetat yang
dihasilkan reaksi berikut ini berbentuk ion
CH3COOH (aq)
à CH3COO- (aq) + H+ (aq)
MisaInya
dalam larutan CH3COOH 1,0 M hanya kira-kira 0,42% yang bereaksi. Sisanya masih
tetap berbentuk molekul yang tak bermuatan.
Sangatlah
penting untuk dibicarakan sebab dari keterbatasan dari derajat disosiasi
elektrolit lemah ini, karena hal ini akan mengabaikan hal-hal penting dari
konsep kimia, sehingga akan diuraikan dalam modul dibelakang.
Pada larutan asam asetat, molekul-molekul CH3COOH
secara tetap akan bertumbukan dengan molekul air dan setiap tumbukan ada kemungkinan
sebuah proton dari molekul CH3COOHakan berpindah ke molekul air dan
menghasilkan H+ serta CH3COO- ion. Tapi dalam larutan ini
ada juga pertemuan antara ion asetat dan ion hidronium. Bila kedua ion ini
bertemu, kemungkinan besar dari ion H+ akan melepaskan protonnya ke
ion CH3COO- untuk membentuk kembali molekul-molekul CH3COOHdan H20.
Sehingga dalam larutan ini ada dua reaksi yang berjalan bersamaan
CH3COOH +
H2O Ã H+ + CH3COO-
H+
+ CH3COO- Ã CH3COOH + H2O
Biila
kecepatan reaksi (1) untuk membentuk ion-ion sama dengan kecepatan reaksi (2) yang
menghilangkan ion-ion tersebut, maka konsentrasi masing-masing zat dalam
larutan tak akan berubah. Malah mulai saat ini konsentrasi masing-masing zat
akan tetap, walaupun bila kita teliti ada beberapa unit CH3COOHyang
kadang-kadang berbentuk ion CH3COO- , kadang-kadang sebagai molekul
CH3COOH. . Keadaan semacam ini disebut seimbang.
Disebut keseimbangan dinamik karena dalam larutan selalu terjadi
perubahan - tedadi dua rekasi: ion-ion bereaksi menjadi molekul dan molekul
bereaksi membentuk ion-ion.
Untuk
menunjukkan adanya reaksi kesetimbangan dalam suatu reaksi, digunakan dua tanda
panah == > pada reaksi kimianya. Sehingga, kesetimbangan yang kita
bicarakar, ditulis sebagai berikut:
CH3COOH +
H2O == > H+ + CH3COO-
Penggunaan
panah dua arah ini menyatakan bahwa kecepatan reaksi dari kiri ke kanan
adalah sama dengan kecepatan reaksi dari kanan kekiri. Dalam larutan
asam asetat kecepatan reaksi yang sama ini terjadi sewaaktu sedikit asam asetat
yang telah terionisasi. Dalam hal semacam ini dikatakan bahwa larutan asam
asetat kecil. Jadi keadaan setimbang yaitu perbandingan relatif antara
pereaksi dan hasil reaksi lebih kuat ke kiri berarti lebih banyak ke arah
bentuk molekul. Dengan kata lain hampir seluruh asam asetat berada dalam bentuk
tak terionisasi.
Untuk
elektrolit kuat seperti HCl, reaksi dari ion-ionnya untuk membentuk molekul
kemungkinannya tak ada. Bila ion H+ bertemu dengan ion Cl- dalam
larutan, tak terbentuk apa-apa. Sebab itu bila HCl dilarutkan dalam air, hanya
reaksi ke kanan yang terjadi dan segera seluruh HCl akan berubah menjadi
ion-ion. Solut akan terionisasi 100%. Bila kita menulis persamaan reaksi untuk
elektrolit kuat dalam air, kita hilangkan tanda panah ke kiri karena reaksinya
tak terjadi. Karena itu untuk reaksi HCl ditulis:
HCL(aq) +
H2) Ã H+ + Cl -(aq)
Konsep dari
kesetimbangan dinamik sangatlah penting. Semua pro ses, baik kimia atau fisika
selalu akan bergerak ke arah kesetimbangan dan kita akan menggunakan konsep ini
dalam bab-bab yang akan datang untuk menganalisis perubahan fisika maupun
reaksi kimia.
REAKSI ANTARA ION-ION
Banyak reaksi-reaksi kimia yang dilakukan dalam
laboratorium, yang merupakan bagian dalam pelajaran kimia, melibatkan
elektrolit-elektrolit yang dilarutkan dalam air. Umumnya, reaksi-reaksi ini
terjadi antara ion-ion yang ada dalam larutan, sebab itu dapat disebut reaksi reaksi
ion. Contoh yang khas adalah reaksi yang terjadi bila larutannatrium
klorida dan perak nitrat dicampur, yang diperlihatkan dalam. Ketika larutan
yang satu ditambahkan pada yang lain, suatu. endapan putih
dari perak klorida terbentuk. Bila larutan natrium klorida mengandung 1 mol
NaCl dan larutan perak nitrat mengandung 1 mol AgNO3, Maka 1 mol
AgCI akan terbentuk dan larutan akan menganduilg I mol NaNO3 yang terlarut.
Bila diinginkan, kita dapat memisahkan AgCI dari larutan dengan jalan
menyaring campuran. Bila filtrat, air yang jernih yang melalui kertas
caring, diuapkan, yang tinggal adalah kristal NaNO3.
Persamaan
kimia untuk perubahan yang terjadi adalah:
AgNO,(aq) +
NaCI(aq) Ã AgC1(s) + NaNO,(aq)
Reaksi
semacam ini, dimana terjadi pertukaran tempat dari anion dan kation dinamakan metatesis
atau perubahan rangkap,
(Cl- menggantikan NO, - dan NO3 -
menggantikan CI-).
Persamaan di
atas dinamakan persamaan molekuler, sebab semua pereaksi dan hasil
reaksi ditulis seolah-olah zat-zat tersebut berbentuk molekul. (Tentunya kamu
telah mengetahui bahwa zat-zat ionik dalam keadaan padat maupun larutan tak
berbentuk sebagai molekul. Dinamakan saja persamaan molekuler karena tak diperlihatkan
adanya ion-ion).
Penyajian yang lebih tepat dari reaksi ini seperti
yang terjadi sesungguhnya didapat bila kita memperhatikan apa yang terjadi
bila solut dilarutkan dalam air. Seperti telah dibicarakan sebelumnya, tiap
senyawa ion yang larut, pada larutan berada bukan dalam bentuk molekul tapi
sebagai ion-ion yang tersebar dalam pelarut. senyawa ini 100% akan
terdisosiasi. sebab itu, dalam air NaCl berada dalam bentuk ion Na+
dan Cl-. Demikian juga larutan AgNO3, berada sebagai ion Ag+
dan ion NO3 -. Bila kedua larutan dicampur, eat padat AgCI terbentuk
karenabergabungnya ion Ag+ dan ion CI-. Zat padat dalam larutan yang
terbentuk karena reaksi kimia dinamakan suatu endapan. Larutan yang ada
setelah terbentuk AgCI hanya mengandung ion Na+ dan ion NO3-,
jadiadalah larutan Natrium Nitrat(NaNO3). Untuk menunjukkan zat-zat
Yang seluruhnya terdisosiasi dalam reaksi ini kita tulis persamaannya sebagai
berikut:
Ag’(aq) + NO, -(aq) + Na-(aq) +
C1 (aq) ---> AgCl(.Y) + Na’(aq) + NO3 -(aq)
Persamaan
ini disebut persamaan ionik dan didapat dengan menulis rumus dari tiap
elektrolit kuat yang larut dalam bentuk terdisosiasi dan. rumus "yang tak
larut dalam bentuk molekuler".
Bila
diperiksa persamaan ionik dari reaksi ini, terlihat bahwa ion Na+ dan NO3 - tak
merigalami perubahan. Ion Na+ dan NO3 - yang
sama tetap.
REAKSI ASAM-BASA
Reaksi asam-basa adalah reaksi kimia yang terjadi
antara asam dan basa. Asam adalah zat yang, ketika dilarutkan dalam air,
memiliki aktivitas ion hidrogen lebih besar daripada yang dilakukan air murni,
sedangkan basa adalah zat yang, ketika dilarutkan dalam air, dapat menerima ion
hidrogen. Keasaman larutan diukur berdasarkan skala pH, zat dengan pH kurang
dari tujuh adalah asam sementara larutan dengan pH lebih dari tujuh adalah basa.
Ada banyak penjelasan yang berbeda dan bentuk-bentuk reaksi asam-basa, karena
mereka dapat terjadi dalam berbagai cara dan telah dipelajari oleh sejumlah
ahli kimia yang berbeda.
Ada beberapa sifat yang berbeda yang mendefinisikan asam dan basa selain apakah
mereka dapat memberikan atau menerima ion hidrogen. Asam mengubah kertas lakmus
biru menjadi merah, memiliki rasa asam, dan bereaksi dengan beberapa logam
untuk membebaskan oksigen. Basa, di sisi lain, mengubah kertas lakmus merah
menjadi biru, memiliki rasa pahit, dan sering memiliki perasaan licin. Kedua
asam dan basa menghantarkan listrik.Biasanya, ketika asam dan basa direaksikan
bersama-sama, mereka menghasilkan garam. Garam adalah produk netral reaksi
asam-basa. Misalnya, ketika asam klorida direaksikan dengan natrium hidroksida,
basa kuat, produk dari reaksi adalah NaCl, atau natrium klorida, yang merupakan
garam meja biasa dan tidak asam atau basa, memiliki pH sekitar tujuh. Ketika
garam dilarutkan dalam air, mereka dikenal sebagai elektrolit dan mereka
menghantarkan listrik. Ada beberapa klasifikasi yang berbeda dari garam, karena
beberapa pelepasan ion hidroksida bila dilarutkan, beberapa pelepasan ion
hidronium, dan beberapa tidak ada pelepasan.
Ada berbagai macam reaksi asam-basa
karena ada berbagai macam asam dan basa yang semuanya dapat bereaksi dalam jumlah
yang berbeda.
1. Reaksi Asam Basa Antara Asam dengan Basa
Didalam Larutan Netralisasi akan terjadi
peristiwa antara Asam Kuat dengan Basa Kuat yang mampu menghasilkan persamaan
Reaksi Ion dan Persamaan Molekuler dari Reaksi Penetralan (Reaksi Asam dan
Basa) Antara Basa Asam dengan Basa tersebut pada umumnya akan menghasilkan
Air dan Garam.
ASAM + BASA → GARAM + AIR
Contoh Reaksi Asam dan Basa Antara Asam dengan
Basa seperti ini, jika suatu Reaksi antara Larutan Asam Klorida dengan Larutan
Natrium Hidroksida maka akan menghasilkan Larutan Garam Natrium Klorida dan
Air.
Contoh Soal Reaksi Asam dan Basa Antara Asam
dengan Basa dengan pertanyaan seperti ini, ” Tuliskan Persamaan dari Molekul,
Persamaan Ion Lengkap dan Persamaan Ion Bersih untuk Reaksi Asam dan Basa
Larutan Asam Nitrat yang ditambahkan dengan Larutan Kalium Hidroksida.
2. Reaksi Antara Oksida Asam dengan Basa
Pengertian Oksida Asam didalam Ilmu Kimia ialah
Oksida Non Logam yang saat dilarutkan ke dlm Air maka akan membentuk Asam dan
melepaskan Ion H+. Reaksi Antara Oksida Asam dengan Basa ini akan membentuk
Garam dan Air.
OKSIDA ASAM + BASA → GARAM + AIR
Contoh Soal Reaksi Asam Basa Antara Oksida Asam
dengan Basa dengan pertanyaan : Reaksi antara Gas Karbon Dioksida dengan
Larutan Natrium Hidroksida (CO2 + NaOH).
3. Reaksi Antara Asam dengan Oksida Basa
Pengertian Oksida Basa didalam ilmu Kimia ialah
suatu Oksida Logam yang saat dilarutkan didalam Air maka akan membentuk Basa
dan akan melepaskan Ion H-. Reaksi Antara Asam dengan Oksida Basa tersebut akan
membentuk Suatu Garam dan Air seperti dibawah ini :
ASAM + OKSIDA BASA → GARAM + AIR
Contoh Soal Reaksi Antara Asam dengan Oksida Basa
dengan Soal seperti : carilah Persamaan Molekul, Persamaan Ion Lengkap dan
Persamaan Ion Bersih jika Reaksi Antara Asam Bromida dengan Natrium Oksida.
4. Reaksi Asam Basa Antara Asam dengan Amonia
Pengertian Amonia didalam ilmu Kimia ialah Basa
Lemah yang saat dilarutkan didalam Air maka terbentuk NH4OH dan Reaksi Antara
Asam dengan Amonia ini akan menghasilkan Garam Amonium dengan Reaksi seperti
dibawah ini :
ASAM + NH3 → GARAM AMONIUM
Contoh Reaksi Asam Basa Antara Asam dengan Amonia
jika Soalnya seperti ini : carilah Persamaan Molekul, Persamaan Ion Lengkap dan
Persamaan Ion Bersih jika Reaksi Antara Asam Klorida dengan Amnonia (HCI +
NH3).
5. Reaksi Antara Oksida Asam dengan
Oksida Basa
Jika Reaksi Antara Oksida Asam dengan Oksida basa
maka akan terbentuk Garam dengan Reaksi seperti dibawah ini :
OKSIDA ASAM + OKSIDA BASA → GARAM
Contoh Soal Reaksi Antara Oksida Asam dengan
Oksida Basa jika Soalnya seperti berikut ini : tuliskan Persamaan Molekul,
Persamaan Ion Lengkap dan Persamaan Ion Bersih jika Reaksi Kalsium Oksida padat
direaksikan dengan Gas Belerang Oksida.
Terjadinya Reaksi Metatesis
Reaksi metatesis adalah reaksi pertukaran ion dari dua
buah elektrolit pembentuk garam, terdapat tiga jenis reaksi penggaraman yang
mungkin yaitu; garam LA dengan garam BX, garam BX dengan asam HA dan garam LA
dengan basa BOH.
Reaksi metatesis disebut juga reaksi perpindahan
rangkap menyangkut suatu larutan dan pertukaran dari kation dan anionnya.
adapun pendukung dalam rekasi metatesis adalah berupa terbentuknya endapan, gas
dan eletrolit lemah. tak hanya endapan garam bila larutan-larutan pereaksi
dicampurkan tergantung dari konsentrasi ion yang membentuk garam tersebut.
Reaksi metatesis bercirikan adanya pertukaran dari bagian molekul diantara dua
reaktan.
Bila konsentrasi ion cukup banyak untuk membentuk
campuran reaksi menjadi jenuh terhadap kelarutan garam tersebut maka akan
terbentuk endapan. Reaksi metatesis dapat terjadi jika salah satu hasil reaksi
berupa endapan atau gas, dengan kata lain salah satu hasil reaksi memiliki
kelarutan yang rendah didalam air.
Reaksi ini secara umum dapat dituliskan sebagai
berikut:
AB + CD AD
+ CB
Reaksi metatesis (pertukaran pasangan) dapat terjadi
jika AD dan CB memenuhi paling tidak satu kriteria berikut:
1.
Sukar larut dalam air (mengendap)
2.
Senyawa
tidak stabil
3.
Sifat
elektrolitnya lebih lemah daripada AB dan CD.
Reaksi Metatesis terdiri dari:
1. Reaksi Pengendapan
yaitu suatu proses reaksi yang membentuk endapan.
Seperti pada contoh :
v Reaksi antara timbal (II) nitrat dan kalium iodida
Reaksi ini menghasilkan endapan berwarna
kuning timbal (II) iodida dan larutan kalium nitrat.
v Garam LA + garam BX → garam LX
+ garam BA
NaCl + AgNO3 → AgCl(s) + NaNO3
Reaksi ini menghasilkan endapan berwarna putih untuk
senyawa AgCl, dalam reaksi dituliskan tanda (s) berarti solid.
v 2AgNO3(aq) + Na2CrO4(aq) Ag2CrO4(s)
+ 2NaNO3(aq)
(reaksi metatesis / reaksi
pengendapan)
Pada reaksi antara AgNO3 dan Na2CrO4 terjadi
pertukaran pasangan, Ag+ bergabung dengan CrO42- dan Na+ bergabung dengan NO3- ,
karena itu reaksi ini disebut reaksi metatesis. Di sisi lain gabungan Ag+
dengan CrO42 membentuk endapan merah Ag2CrO4,
sehingga reaksi ini juga disebut reaksi pengendapan.
2.
Reaksi Netralisasi
merupakan reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan
air.
Contoh lain :
Garam LA + basa BOH → Garam BA
+ LOH.
NH4Cl + KOH → KCl +
NH4OH
Reaksi ini berlanjut dengan menguraikan senyawa NH4OH
NH4OH ⇄ H2O + NH3 (g)
3. Reaksi Pembentukan Gas
adalah reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas misalnya :
Ø pada proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme, yaitu ragi. Pada
pembuatan roti, ragi yang ditambahkan pada adonan akan menyebabkan adonan roti
mengembang. Karena terbentuknya gas karbon dioksida ketika soda kue (NaHCO3)
ditambahkan ke adonan dan proses pemanggangan mengakibatkan sel ragi mati, maka
proses fermentasi berhenti.
Ø logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi
(II) klorida (FeCl2) dan gas hidrogen (H2).
Contoh lain :
Garam BX + asam HA → Garam BA +
Asam HX
FeS + 2 HCl → FeCl2 + H2S(g)
Hasil reaksi berupa gas H2S
yang dapat lepas keluar dari tempat berlangsungnya reaksi.
Reaksi metatesis dalam beberapa
medium, yaitu sebagai berikut :
1.
Reaksi
metatesis dalam medium amonia
Hasil reaksi ini identik hasil reaksi antara dua ion
yan menghasilkan senyawa dala bentuk presipitan dengan hasil kelarutan yang
rendah.
Sebagai
contoh :
NaCl + KI KCl + NaI
2NH4I + Zn(NO3)2 ZnI2 + 2NH4NO3
2NH4Br + Sr(NO3)2 SrBr2 + 2NH4NO3
(NH4)2S + 2AgNO3 Ag2S + 2NH4NO3
2.
reaksi
metatesis dalam medium asam fluorida
Ion sulfat dan periodat relatif
stabil dalam medium hidrogen flurida akan mmbentuk suatu presipitan garam-garam
logam apabila ditambahkan narium, kalium, atau periodat ke dalam larutan
flourida logam :
KIO4 + AgF Ag IO4 + KF
Na2SO4 + NiF2 NiSO4 + 2NaF
NaClO4 + TlF TlCl O4 + NaF
3.
reaksi
metatesis dalam medium asam asetat
Kemampuan yang tinggi dari asam asetat
dalam melarutkan kebanyakan garam, memungkankan zat tersebut untuk mengalami
reaksi metatesis. Beberapa bentuk reaksi metatesis dalam medium asam asetat
dapat dilihat pada reaksi berikut:
2AgNO3 + ZnI2 2AgI + Zn(NO3)2
Presipitan
BaI2 + 2NaNO3 Ba(NO3)2 + 2NaI
presipitan
4.
reaksi
metatesis dalam medium asam sianida
Memngingat bahwa beberapa garam
ionik memiliki kelarutan yang terbatas, maka tidak semua garam ionik dapat
mengalami reaksi metatesis. Beberapa contoh reaksi metatesis dalam medium asam
sianida sebagai berikut:
2NaCl + K2SO4 2KCl + Na2SO4
Agl + NaCl Nal + AgCl
5.
reaksi
metatesis dalam medium asam sulfida
Beberapa contoh reaksi metatesis medium asam sulfida
adalah sebagai berikut:
SnCl4 + 4(Et3NH+HS-) SnS2 + (Et3NH)+Cl- +
2H2S
Hg2Cl + 2(Et3NH+HS-) Hg2(HS)2 +
2(Et3NH)+Cl-
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/vestersaragih/the-real-makalah-reaksi-kimia-dalam-larutan-air
http://usaha321.net/pengertian-reaksi-asam-basa.html
http://vathreeyah.blogspot.co.id/2012/06/reaksi-metatesis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar